Usaha Budi Daya Unggas Petelur
Usaha Budi Daya Unggas Petelur
A . Perencanaan Usaha Budi Daya Unggas Petelur
Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha. Suatu upaya untuk mendirikan perusahaan harus direncanakan, dipertimbangkan, dan diperhitungkan dengan saksama dan sistematis serta mencantumkan semua aspek yang terkait dengan pendirian usaha. Beberapa hal ini harus ditentukan terlebih dahulu supaya usaha yang akan didirikan dapat dikembangkan dengan baik.1. Ide dan Peluang Usaha
Banyak keuntungan yang bisa diraih dari beternak itik petelur. Itik memiliki daya tahan yang cukup tinggi dari serangan penyakit, termasuk flu burung. Di samping itu, budi daya itik petelur juga memiliki beberapa keuntungan. Pertama, dari segi pemeliharaan, beternak itik lebih mudah dibanding beternak ayam. Di samping kegiatan yang dilakukan lebih sedikit, beternak itik juga tidak dipusingkan dengan jadwal vaksin yang harus dilakukan terhadap unggas.
2. Sumber Daya yang Dibutuhkan
Salah satu faktor penting dalam pengembangan usaha adalah bagaimana seorang pengembang usaha (enterpreneur) mengelola sumber daya yang menjadi aset perusahaannya. Secara umum sumber daya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam usaha budi daya unggas petelur harus memiliki pengetahuan, wawasan, dan pemahaman tentang cara beternak itik petelur, beserta cara pemasarannya.
b. sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang terkait dengan usaha budi daya unggas petelur dapat berupa tanah sebagai salah satu option investasi, selain itu sumber daya alam yang dibutuhkan bisa berupa pakan untuk ternak.
c. Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan merupakan sumber pembiayaan semua operasional perusahaan, mulai dari investasi perusahaan,modal produksi, penggajian, dana pemasaran, dan sebagainya.
d. Entrepreneurship
Entrepreneurship mengatur semua kegiatan perusahaan seperti manajemen, administrasi, produksi dan pemasaran, sehingga setiap komponen bersinergi secara optimal untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.
a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam usaha budi daya unggas petelur harus memiliki pengetahuan, wawasan, dan pemahaman tentang cara beternak itik petelur, beserta cara pemasarannya.
b. sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang terkait dengan usaha budi daya unggas petelur dapat berupa tanah sebagai salah satu option investasi, selain itu sumber daya alam yang dibutuhkan bisa berupa pakan untuk ternak.
c. Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan merupakan sumber pembiayaan semua operasional perusahaan, mulai dari investasi perusahaan,modal produksi, penggajian, dana pemasaran, dan sebagainya.
d. Entrepreneurship
Entrepreneurship mengatur semua kegiatan perusahaan seperti manajemen, administrasi, produksi dan pemasaran, sehingga setiap komponen bersinergi secara optimal untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.
3. Administrasi Usaha
Administrasi berarti suatu pengelolaan data dan informasi tertulis yang dilakukan secara teratur, sistematis, dan terus menerus mengikuti kegiatan organisasi dengan tujuan untuk membentuk keberhasilan perusahaan yang bersangkutan. Administrasi usaha mencakup aspek perizinan usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi keuangan dan pencatatan transaksi barang atau jasa dan aspek pajak, baik pajak pribadi maupun pajak usaha.B. Sistem Produksi Usaha Budi Daya Unggas Petelur
Melakukan usaha budi daya itik petelur, memerlukan banyak aspek yang perlu diperhatikan agar memperoleh keberhasilan. Berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan usaha budi daya itik petelur adalah sebagai berikut.1. Memilih Bibit
Sebagian peternak menganggap itik petelur yang baik diperoleh dari pemelihraan sejak Day Old Duck (DOD). Umumnya itik bertelur pada umur 6 bulan. Bila yang dipilih DOD, hendaknya memperhatikan beberapa hal. Pertama, perhatikan postur tubuhnya. DOD yang baik berbadan tegap, kaki, dan paruhnya besar, serta tidak cacat. Hindari DOD jantan yang bercirikan bulu coklat kehitaman, paruh hitam kelam, suaranya agak serak, dan berwajah seram.
Ada 3 cara memilih bibit untuk memperoleh bibit itik yang baik, yaitu :
a. membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
b. memelihara induk iti yaitu pejantan dan betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas
c. membeli DOD dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari Dinas Peternakan setempat.
a. Membeli anak itik umur sehari (DOD)
b. Memelihara DOD. Dalam memelihara DOD membutuhkan waktu yang cukup lama
c. Membeli itik remaja siap bertelur. Itik remaja siap bertelur berumur sekitar 5-6 bulan.
a. Kondisi Bangunan Kandang
berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kandang itik/bebek.
b. Kepadatan Kandang
Ukuran kandang itik petelur disesuaikan dengan populasi itik. Jangan sampai terlalu padat. Anak itik 6 minggu, banyak populasi dalam luasan 1 m. Itik dewasa 2 bulanlebih, banyak populasi dalam luasan 1 meter persegi.
a. Indian Runner (Anas Javanica)
Itik jenis ini lazim pula disebut dengan itik Jawa karena itik ini tersebar dan berkembang di daerah Jawa. Itik ini disebut Indian Runner sebab pada waktu berjalan hampir berdiri tegak, tidak datar. Itik ini memiliki produksi telur dalam jumlah banyak dan kualitas baik. Selain itu, bebek ini juga memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik di lingkungan baru. Ada beberapa varietas dari itik Jawa, antara lain sebagai berikut.
b. Itik Bali atau Itik Pinguin (Anas sp)
Ciri-ciri:
c. Itik Albino
Itik ini merupakan hasil persilangan asli Kalimantan dan itik Peking.
Ciri-ciri :
Merupakan hasil persilangan itik Jawa dengan itik Roven dari Prancis.
Ciri-ciri :
a. Itik usia 0-4 minggu membutuhkan protein sebanyak 18-20%
b. Itik usia 5-2 minggu (itik dara) membutuhkan protein sebanyak 14-16%
c. Itik usia 21 minggu ke atas (sudah bertelur) membutuhkan protein sebanyak 15-17%
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0-8 minggu), fase grower (umur 8-18 minggu) dan fase layer (18-27 minggu). Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
a. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
b. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran di lantai
c. umur 21 hari sampai 18 minggu disebar dilantai
d. umur 18 minggu- 72 minggu, ada 2 cara, yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan 5%. Setelah itu, pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus)
Penyakit coryza disebut juga penyakit pilek menular. Penyakit ini banyak terjadi pada awal pergantian musim. Gejala yang ditimbulkan adalah keluarnya kotoran cair kental dari mata dan gejalanya pun mirip dengan penyakit white eye. Kematian akibat penyakit ini cukup tinggi. Pencegahan yang bisa dilakukan dengan memberikan antibiotika yang dicampur dalam pakan dan minum dan bisa dengan menyuntikkan obat streptomycin sulphate. Pada anak Bebek yang berusia anakan bisa diberikan lewat minum atau makanan.
e. Salmonellosis
Penyakit ini banyak menyerang Bebek di segala usia, dan bisa menyebabkan angka kematian sampai 50%. Gejala yang ditimbukan keluarnya kotoran dari mata dan hidung dengan disertai mencret. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan dan kebersihan. Sebaiknya dilakukan pembersihan kandang secara berkala agar kandang bebas dari kuman salmonella.
f. Sinusitis
Penyakit ini menyerang Bebek dewasa sehingga menyebabkan kerugian ekonomi yang tidak kecil. Penyakit ini disebabkan karena tata laksana pemeliharaan yang buruk, kekurang mineral dalam makanan dan tidak tersedianya kolam air untuk bermain. Gejala yang ditimbulkan adalah terjadi pembengkakan sinus, dari lubang hidung keluar cairan jernih dan sekresi mata menjadi berbuih. Pencegahan yang bisa dilakukan dengan tata laksana pemeliharaan yang baik. Pengobatan bagi bebek yang terserang penyakit ini bisa dengan menyuntikkan antibiotika.
Hasil utama usaha ternak itik petelur adalah telur itik dan hasil tambah berupa induk apkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanaman.
b. Pasca-Panen
Adapun perlakuan pengawetan telur terdiri atas 5 macam, yaitu :
a. Menambah tingkat penggunaan pelanggan lama, dengan cara menambah jumlah pembelian, mengiklankan penggunaan lain, dan memberikan insentif harga untuk penggunaan lebih banyak
b. Memikat pelanggan pesaing, melalui mempertajam diferensiasi produk, peningkatan usaha promosi, dan penurunan harga
c. Memikat bukan pengguna untuk membeli produk, dengan cara merangsang keinginan mencoba melalui produk contoh (sampling), intensif harga, dan sebagainya.
Ada 3 cara memilih bibit untuk memperoleh bibit itik yang baik, yaitu :
a. membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
b. memelihara induk iti yaitu pejantan dan betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas
c. membeli DOD dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari Dinas Peternakan setempat.
2. Penyiapan Bibit Itik Petelur
Dalam menyiapkan bibit bagi calon peternak, ada 3 cara yang dapat dipilih, diantaranya :a. Membeli anak itik umur sehari (DOD)
b. Memelihara DOD. Dalam memelihara DOD membutuhkan waktu yang cukup lama
c. Membeli itik remaja siap bertelur. Itik remaja siap bertelur berumur sekitar 5-6 bulan.
3. Prosedur Pemeliharaan
Mayoritas sistem beternak itik dengan cara digembalakan sudah digantikan dengan sistem beternak secara semi intensif atau intensif, karena lebih efisien dan menguntungkan.4. Pemilihan Lokasi dan Kandang Itik
Lokasi dipilih dekat pasar, pabrik gilingan padi, jauh dari kebisingan seperti pegunungan, serta terlindungi dari pepohonan, dan bambu. Selain itu, kandang sebaiknya tidak terlalu dekat dengan tanaman sawah dan permukiman penduduk.5.Penyiapan Kandang
Kandang ren dinilai cocok dan banyak dipakai dalam budi daya itik semi intensif. Kandang ren dibagi dua ruangan utama : ruang istirahat (bertelur) dan pelataran tempat bermain (playangan). Ruang istirahat berupa ruangan beratap seperti rumah Joglo, berlantaikan tanah yang dilapisi alas (litter). Idealnya, lebar ruangan untuk 4 ekor itik menempati 1 meter persegi.a. Kondisi Bangunan Kandang
berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kandang itik/bebek.
- Cahaya matahari secara tidak langsung harus masuk ke dalam kandang
- Kandang itik membujur dengan arah Timur-Barat, posisi ini akan mencegah masuknya sinar matahari sepanjang hari
- Itik memerlukan ruang gerak yang cukup besar, lebih besar dari ayam
- tinggi kandang minimal 2 meter, agar sirkulasi udara cukup, dan agar tidak susah membersihkan kandang
- sebaiknya sisi kandang terbuka, artinya tidak terbuat dari tembok atau bahan lain yang tertutup. Tutupi dengan kawat bagian sisinya, 60 cm ke atas dari tanah, baru pakai dinding. Pada saat bebek masih kecil dan belum tahan dingin, di sekitar kandang tutupi dengan plastik.
- Pada pembuatan kandang yang beratap, lantai kandang perlu diberi alas sekam, jerami, atau bahan lain yang empuk, tidak mudah padat, hangat, dan dapat mencegah telur pecah.
- Lantai bagian kandang yang terbuka dapat berupa tanah biasa, anyaman bambu, batu-batu kecil, atau lebih baik berupa plesteran semen.
b. Kepadatan Kandang
Ukuran kandang itik petelur disesuaikan dengan populasi itik. Jangan sampai terlalu padat. Anak itik 6 minggu, banyak populasi dalam luasan 1 m. Itik dewasa 2 bulanlebih, banyak populasi dalam luasan 1 meter persegi.
6. Varietas Itik Petelur
Jenis itik bisa dikategorikan unggul apabila bisa menghasilkan 200-250 telur/ekor dalam setahun, dengan kisaran berat telur 70-5 gram. Beberapa jenis itik yang dapat digolongkan sebagai unggulan adalah sebagai berikut.a. Indian Runner (Anas Javanica)
Itik jenis ini lazim pula disebut dengan itik Jawa karena itik ini tersebar dan berkembang di daerah Jawa. Itik ini disebut Indian Runner sebab pada waktu berjalan hampir berdiri tegak, tidak datar. Itik ini memiliki produksi telur dalam jumlah banyak dan kualitas baik. Selain itu, bebek ini juga memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik di lingkungan baru. Ada beberapa varietas dari itik Jawa, antara lain sebagai berikut.
- Itik Karawang. Itik ini disebut juga itik Cirebon, arena selain dipelihara di Karawang dan Bekasi itik ini juga banyak berkembang di Cirebon. Itik ini mempunyai bulu kecoklatan.
- Itik Mojosari. Merupakan itik petelur unggul apabila digembalakan di daerah sawah yang subur. Itik ini mampu menghasilkan 200 butir/ekor/tahun. Bentuk badan itik Mojosari relatif kecil dibandingkan dengan itik petelur lainnya.
- Itik Tegal. Mempunyai ciri khas yaitu bentuk badan tegak lurus (tidak horizontal) dan berbentu seperti botol.
- Itik Magelang. Mempunyai kemampuan produksi telur hingga 200-230 butir/ekor/tahun. Mempunyai badan yang cukup besar dan di lehernya terdapat warna putih melingkar seperti kalung.
b. Itik Bali atau Itik Pinguin (Anas sp)
Ciri-ciri:
- Itik ini biasanya mempunyai gombak atau jambul diatas kepalanya
- Warna bulunya biasanya putih atau belang putih
- Bentuk badan sama dengan itik Tegal (itik Jawa), namun lebih langsing dan lebih tegak
- daya bertelurnya berkisar antara 150-220 butir/itik/tahun
- Ukuran telur itik bali tergolong kecil, beratnya sekitar 59 gram/ butir
c. Itik Albino
Itik ini merupakan hasil persilangan asli Kalimantan dan itik Peking.
Ciri-ciri :
- Bentuk kepala itik kecil dan membesar ke bagian bawah
- Warna paruh dan kakinya kuning
- Bentuk badan segitiga dan membesar kebawah
- Warna bulu betinanya kuning-keabuan dan cenderung blorok. Warna bulu jantannya abu-abu kehitaman
Merupakan hasil persilangan itik Jawa dengan itik Roven dari Prancis.
Ciri-ciri :
- Warna bulunya seperti warna pakaian tentara Inggris atau hansip. Pada bulunya dapat dilihat adanya lacing feathers yang hitam
- Badan/punggung agak lebar, tetapi tidak begitu panjang
- Kepala agak tegak dan panjang
- Paruh panjang dan agak melebar hampir lurus dari atas ke bawah
- Warnanya hijau pekat, sedang bagian bawah berwarna hitam
- Mata berwarna coklat tua, tajam, dan terletak di bagian atas dari kepala
- Leher sedikit panjang dan hampir tegak
- Sayapnya terletak tinggi dan rapat ditubuh
- Kaki edikit panjang, terletak agak di belakang tubuh dan terpisah dengan baik.
7. Gizi Pakan Itik
Bahan baku pakan itik pada umumnya digolongkan menjadi 2, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Bahan baku nabati merupakan sumber energi terbaik untuk itik dan cara pengadaannya relatif murah. Bahan baku nabati itu antara lain dedak halus, jagung kuning, bungkil kedelai, ampas tahu, tepung daun pepaya, tepug daun lamtoro, dan tepung daun turi. Bahan baku hewani antara lain keong, bekicot, dan cacing. Selain itu, ada juga dalam bentuk olahan pabrik, seperti tepung ikan, tepung bulu, tepung darah, tepung lmbah udang, tepung kerang, tepung lmbah udang, dan sebagainya. Selain pakan uutama, pakan tambahan dapat berupa suplemen, yaitu viterna plus. Cara penggunaan Viterna Plus adalah dengan mencampuran pada komboran pakan konsentrat atau pakan lain dengan dosis 1 tutup untuk sekitar 5 kg pakan. Pemberian disarankan sejak itik berumur starter (1 minggu) sampai menghasilkan telur. Adapun kebutuhan itik akan protein antara lain :a. Itik usia 0-4 minggu membutuhkan protein sebanyak 18-20%
b. Itik usia 5-2 minggu (itik dara) membutuhkan protein sebanyak 14-16%
c. Itik usia 21 minggu ke atas (sudah bertelur) membutuhkan protein sebanyak 15-17%
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0-8 minggu), fase grower (umur 8-18 minggu) dan fase layer (18-27 minggu). Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
a. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
b. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran di lantai
c. umur 21 hari sampai 18 minggu disebar dilantai
d. umur 18 minggu- 72 minggu, ada 2 cara, yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan 5%. Setelah itu, pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus)
8. Penyakit pada Itik Petelur
a. Colera
Penyakit colera menyerang Bebek karena disebabkan oleh bakteri Pasteurella Avicia. Kandang yang basah dan lembab mempercepat penularan bakteri ini. Colera banyak menyerang anak bebek usia 4 minggu bisa menimbulkan kematian sampai 50%, sedang pada bebek dewasa menimbulkan kematian kurang dari 50%.Gejala yang ditimbulkan terlihat gejala sesak nafas, pial bengkak dan panas, jalan sempoyongan, meratap dan mengeluarkan suara nyaring. Penyakit ini dapat menyebabkan infeksi darah. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan vaksinasi Fowl Cholera, penyuntikan serum darah hewan yang mempunyai kekebalan terhadap penyakit kolera. Sedangkan pengobatan terhadap bebek yang sudah terserang penyakit ini bisa diberikan obat Chloramphenicol, Tetra Cycline atau preparat sulfa.
b. White Eye
Penyakit ini sering menyerang bebek disegala umur. Penyebabnya adalah virus, penyebarannya pun sangat cepat. Bebek yang kekurangan vitamin A mudah terserang penyakit ini. Kandang Bebek yang lembab dan lantai kandang yang basah merupakan salah satu faktor bebek mudah terserang penyakit ini. Gejala yang ditimbulkan adalah keluarnya cairan bening dari mata dan paruh, kotoran yang bening dalam beberapa jam berubah menjadi kekuningan, sulit bernafas, lemah dan lumpuh. Pencegahan yang bisa dilakukan dengan memberikan antibiotika yang dapat di campurkan dalam air minum atau pakannya.
c. Coccidiosis
Coccidiosis adalah penyakit berak darah yang menyerang Bebek. Gejala yang ditimbulkan yaitu kurangnya nafsu makan, berat badan menurun dan akhirnya lumpuh. Penularan melalui kotoran bebek relatif lebih cepat menyerang Bebek yang masih berusia anakan. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan obat-obatan seperti coccidiostat melalui obat yang dicampurkan dalam pakan atau minum.
d. Coryzab. White Eye
Penyakit ini sering menyerang bebek disegala umur. Penyebabnya adalah virus, penyebarannya pun sangat cepat. Bebek yang kekurangan vitamin A mudah terserang penyakit ini. Kandang Bebek yang lembab dan lantai kandang yang basah merupakan salah satu faktor bebek mudah terserang penyakit ini. Gejala yang ditimbulkan adalah keluarnya cairan bening dari mata dan paruh, kotoran yang bening dalam beberapa jam berubah menjadi kekuningan, sulit bernafas, lemah dan lumpuh. Pencegahan yang bisa dilakukan dengan memberikan antibiotika yang dapat di campurkan dalam air minum atau pakannya.
c. Coccidiosis
Coccidiosis adalah penyakit berak darah yang menyerang Bebek. Gejala yang ditimbulkan yaitu kurangnya nafsu makan, berat badan menurun dan akhirnya lumpuh. Penularan melalui kotoran bebek relatif lebih cepat menyerang Bebek yang masih berusia anakan. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan obat-obatan seperti coccidiostat melalui obat yang dicampurkan dalam pakan atau minum.
Penyakit coryza disebut juga penyakit pilek menular. Penyakit ini banyak terjadi pada awal pergantian musim. Gejala yang ditimbulkan adalah keluarnya kotoran cair kental dari mata dan gejalanya pun mirip dengan penyakit white eye. Kematian akibat penyakit ini cukup tinggi. Pencegahan yang bisa dilakukan dengan memberikan antibiotika yang dicampur dalam pakan dan minum dan bisa dengan menyuntikkan obat streptomycin sulphate. Pada anak Bebek yang berusia anakan bisa diberikan lewat minum atau makanan.
e. Salmonellosis
Penyakit ini banyak menyerang Bebek di segala usia, dan bisa menyebabkan angka kematian sampai 50%. Gejala yang ditimbukan keluarnya kotoran dari mata dan hidung dengan disertai mencret. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan dan kebersihan. Sebaiknya dilakukan pembersihan kandang secara berkala agar kandang bebas dari kuman salmonella.
f. Sinusitis
Penyakit ini menyerang Bebek dewasa sehingga menyebabkan kerugian ekonomi yang tidak kecil. Penyakit ini disebabkan karena tata laksana pemeliharaan yang buruk, kekurang mineral dalam makanan dan tidak tersedianya kolam air untuk bermain. Gejala yang ditimbulkan adalah terjadi pembengkakan sinus, dari lubang hidung keluar cairan jernih dan sekresi mata menjadi berbuih. Pencegahan yang bisa dilakukan dengan tata laksana pemeliharaan yang baik. Pengobatan bagi bebek yang terserang penyakit ini bisa dengan menyuntikkan antibiotika.
9. Panen dan Pasca-Panen
a. PanenHasil utama usaha ternak itik petelur adalah telur itik dan hasil tambah berupa induk apkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanaman.
b. Pasca-Panen
Adapun perlakuan pengawetan telur terdiri atas 5 macam, yaitu :
- Pengawetan dengan air hangat. Merupakan pengawetan telur itik paling sederhana sehingga dapat bertahan selama 20 hari.
- Pengawetan telur dengan daun jambu biji. Pengawetan ini dapat mempertahankan mutu selama kurang lebih satu bulan. Telur yang direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
- Pengawetan telur dengan minyak kelapa. Dengan ini warna kulit dan rasanya tidak berubah.
- Pengawetan telur dengan natrium silikat. Natrium silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga awet dan tahan lama sehingga 1,5 bulan dengan cara merendamnya dengan 10% natrium silikat selama 1 bulan.
- Pengawetan telur dengan garam dapur. Dengan cara direndam dalam larutan garam dapur dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu.
C. Mengevaluasi Kegiatan Usaha Budi Daya Unggas Petelur
Evaluasi terhadap kegiatan usaha budi daya unggas petelur ini dapat dilakukan dengan secara berlanjut melakukan pencatatan tentang berapa jumlah telur yang terjual pada periode waktu tertentu, selanjutnya dicermati sejauh mana peningkatan jumlah penjualan telurnya. Jika grafik penjualan mengalami peningkatan, dapat dikatakan usaha yang dijalankan sesuai dengan target yang diharapkan sehingga strategi yang diterapkan selanjutnya adalah untuk pengembangan usaha ke arah yang lebih besar. Namun, apabila grafik menurun, hal ini harus dicermati dan dicari tahu penyebabnya. Strategi lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penetrasi penjualan ke berbagai wilayah baru, melakukan promosi yang gencar, serta membuat kegiatan promo penjualan telur.D. Media Promosi Produk Usaha Budi Daya Unggas Petelur
Beberapa langkah strategis yang dapat diambil dalam melakukan promosi adalah sebagai berikut.1. Lakukan Riset Pasar yang Akan Dibidik
Kegiatan pemasaran yang termasuk di dalamnya adalah kegiatan distribusi untuk memperlancar arus komoditas dari sentral produksi ke sentral konsumsi, informasi pasar, penyimpanan, pengangkutan, penjualan, dan promosi. Informasi pasar yang dikumpulkan bukan hanya perubahan harga telur yang terjadi, melainkan juga jenis dan kualitas produk yang diinginkan konsumen, lokasi penjualan telur yang memberikan peluang lebih baik, serta kebutuhan konsumen terhadap telur yang dihasilkan. Manfaat dari pengumpulan informasi pasar yang dilakukan peternak adalah peternak dapat mengetahui dengan jelas jenis dan kualitas produk yang diinginkan konsumen, mengetahui cara pemasaran yang sebaiknya ditempuh agar volume penjualan dapat ditingkatkan, dan peternak dapat mengetahui tindakan-tindakan perbaikan yang akan dilakukan agar pelanggan tetap atau jumlahnya dapat ditingkatkan.2. Penetrasi Pasar atau Pertumbuhan Terkonsentrasi
Setelah proses pengumpulan informasi eksternal dan informasi internal dilakukan, maka informasi-informasi ini akan menjadi informasi input untuk perumusan strategi pemasaran. Pemasaran telur yang paling penting adalah pihak produsen memiliki kekuatan menentukan harga secara layak. Semakin baik mutu telur, semakin tinggi pula harga penjualan telur yang akan diterima. Strategi selanjutnya adalah dengan mengembangkan area pemasaran, atau dikenal dengan penetrasi pasar . Penetrasi pasar dilakukan untuk :a. Menambah tingkat penggunaan pelanggan lama, dengan cara menambah jumlah pembelian, mengiklankan penggunaan lain, dan memberikan insentif harga untuk penggunaan lebih banyak
b. Memikat pelanggan pesaing, melalui mempertajam diferensiasi produk, peningkatan usaha promosi, dan penurunan harga
c. Memikat bukan pengguna untuk membeli produk, dengan cara merangsang keinginan mencoba melalui produk contoh (sampling), intensif harga, dan sebagainya.
Komentar
Posting Komentar